Tidak semua kejadian KIPI disebabkan
oleh imunisasi karena sebagian besar ternyata tidak ada hubungannya dengan
imunisasi. Oleh karena itu unutk menentukan KIPI diperlukan keterangan
mengenai:
1. Besar frekuensi kejadian KIPI pada
pemberian vaksin tertentu
2. Sifat kelainan tersebut lokal atau
sistemik
3. Derajat sakit resipien
4. Apakah penyebab dapat dipastikan,
diduga, atau tidak terbukti
5. Apakah dapat disimpulkan bahwa KIPI
berhubungan dengan vaksin, kesalahan produksi, atau kesalahan prosedur
KN
PP KIPI membagi penyebab KIPI menjadi 5 kelompok faktor etiologi menurut
klasifikasi lapangan WHO Western Pacific (1999), yaitu:
1. Kesalahan program/teknik pelaksanaan
(programmic errors)
Sebagian kasus KIPI berhubungan
dengan masalah program dan teknik pelaksanaan imunisasi yang meliputi kesalahan
program penyimpanan, pengelolaan, dan tata laksana pemberian vaksin. Kesalahan
tersebut dapat terjadi pada berbagai tingkatan prosedur imunisasi, misalnya:
·
Dosis antigen (terlalu banyak)
·
Lokasi dan cara menyuntik
·
Sterilisasi semprit dan jarum suntik
·
Jarum bekas pakai
·
Tindakan aseptik dan antiseptik
·
Kontaminasi vaksin dan perlatan suntik
·
Penyimpanan vaksin
·
Pemakaian sisa vaksin
·
Jenis dan jumlah pelarut vaksin
·
Tidak memperhatikan petunjuk produsen
Kecurigaan
terhadap kesalahan tata laksana perlu diperhatikan apabila terdapat
kecenderungan kasus KIPI berulang pada petugas yang sama.
- Reaksi suntikan
Semua gejala klinis yang terjadi
akibat trauma tusuk jarum suntik baik langsung maupun tidak langsung harus
dicatat sebagai reaksi KIPI. Reaksi suntikan langsung misalnya rasa sakit,
bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan, sedangkan reaksi suntikan tidak langsung
misalnya rasa takut, pusing, mual, sampai sinkope.
- Induksi vaksin (reaksi vaksin)
Gejala KIPI yang disebabkan induksi
vaksin umumnya sudah dapat diprediksi terlebih dahulu karena merupakan reaksi
simpang vaksin dan secara klinis biasanya ringan. Walaupun demikian dapat saja
terjadi gejala klinis hebat seperti reaksi anafilaksis sistemik dengan resiko
kematian. Reaksi simpang ini sudah teridentifikasi dengan baik dan tercantum
dalam petunjuk pemakaian tertulis oleh produsen sebagai indikasi kontra, indikasi
khusus, perhatian khusus, atauberbagai tindakan dan perhatian spesifik lainnya
termasuk kemungkinan interaksi obat atau vaksin lain. Petunjuk ini harus
diperhatikan dan ditanggapi dengan baik oleh pelaksana imunisasi.
- Faktor kebetulan (koinsiden)
Seperti telah disebutkan di atas
maka kejadian yang timbul ini terjadi secara kebetulan saja setelah
diimunisasi. Indicator faktor kebetulan ini ditandai dengan ditemukannya
kejadian yang sama disaat bersamaan pada kelompok populasi setempat dengan
karakterisitik serupa tetapi tidak mendapatkan imunisasi.
- Penyebab tidak diketahui
Bila kejadian atau masalah yang
dilaporkan belum dapat dikelompokkan kedalam salah satu penyebab maka untuk
sementara dimasukkan kedalam kelompok ini sambil menunggu informasi lebih
lanjut. Biasanya denagn kelengkapan informasi tersebut akan dapat ditentukan
kelompok penyebab KIPI.
No comments:
Post a Comment