Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran
plasenta selama setengah jam setelah kelahiran bayi. Pada beberapa kasus dapat
terjadi retensio plasenta (habitual retensio plasenta). Plasenta harus
dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi sebagai benda
mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta dan
terjadi degerasi ganas korio karsioma. Sewaktu suatu bagian plasenta (satu atau
lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif
dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Gejala dan tanda yang bisa
ditemui adalah perdarahan segera, uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus
tidak berkurang. (Prawiraharjo, 2005).
No comments:
Post a Comment